Sebagai
makhluk otonom, manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sikap, dengan kata
lain, ia adalah makhluk yang mandiri. Secara etimologi, Otonomi berasal dari
bahasa Yunani “autos” yang artinya sendiri, dan “nomos” yang berarti hukum atau
aturan, jadi pengertian otonomi adalah pengundangan sendiri. Otonom berarti
berdiri sendiri atau mandiri.Jadi setiap orang memiliki hak dan kekuasaan
menentukan arah tindakannya sendiri.Ia harus dapat menjadi tuan atas diri.
Berbicara mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana, karena
manusia banyak memiliki keunikan.Keunikan tersebut dinyatakan sebagai kodrat
manusia.Manusia sulit dipahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi manusia
mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang mampu
bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.Arti otonom adalah mandiri
dalam menentukan kehendaknya, menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam
pencapaian kehendaknya.
Allah telah
memberikan akal budi yang membuat manusia tahu apa yang harus dilakukannya dan
mengapa harus melakukannya. Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu
membedakan hal baik dan buruk dan membuat keputusan berdasarkan suara hatinya
dan mampu bersikap kritis terhadap berbagai pilihan hidup.Manusia adalah
makhluk hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai
berbagai kemampuan, yakni mampu berpikir, berkreasi, berinovasi, memberdayakan
kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti.Allah memberi kebebasan kepada manusia.Meskipun kebenaran
itu dari Allah, namun Allah tidak pernah memaksa manusia untuk mengimani Allah
dan Rasul-Nya.Siapa yang ingin beriman, maka imanlah.Siapa yang ingin kafir,
maka kafirlah.Pun demikian, Allah menciptakan manusia menurut fitrah beragama
tauhid. Semua bayi yang lahir, mempunyai kesiapan untuk beragama Islam. Ketika
ia besar, ia menjadi kafir atau memeluk agama selain Islam, maka itu adalah
karena didikan dari orang tuanya.
Karena sesungguhnya, Allah tidak pernah menganiaya hamba-Nya. Jika ia sampai masuk ke neraka, itu tak lain karena ia sendirilah yang telah menganiaya dirinya sendiri.
Allah berfirman, “Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih.” (QS Al Insyiqaaq 24)
Karena sesungguhnya, Allah tidak pernah menganiaya hamba-Nya. Jika ia sampai masuk ke neraka, itu tak lain karena ia sendirilah yang telah menganiaya dirinya sendiri.
Allah berfirman, “Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih.” (QS Al Insyiqaaq 24)
Nikmat Allah sangat banyak dan sangat kita
rasakan sebagai umat manusia.Diantaranya seperti nikmat hidup untuk semua
mahluk hidup di dunia ini dan tanpa terkecuali.Fasilitas hidup di dunia juga
yang sangat kita perlukan seperti halnya oksigen dan air. Oksigen dan air
sebenarnya adalah nikmat yang seutuhnya Allah berikan untuk kita, namun karena
keserakahan manusia, semua hal itu terasa semakin susah kita dapatkan. Layaknya
air bersih yang sebenarnya nikmat dari Allah secara cuma-cuma, menjadi
kebutuhan yang susah didapat bagi beberapa wilayah. Mereka harus berjalan
berkilo-kilo meter jauhnya untuk mendapatkan air bersih dan juga membayar mahal
untuk itu.
Kita sering sekali terkadang
terlena dan menyepelekan beberapa nikmat Allah yang diberikan kepada
kita.Seperti halnya nikmat akal yang hanya diberikan kepada umat manusia.Akal
yang sudah dibedakan menjadi akal baik dan buruk, terkadang digunakan untuk
mencari dan melakoni hal yang tidak baik.Padahal, sebagai manusia kita sudah
dipercaya oleh Allah untuk bisa membedakan mana hal baik dan buruk.Kita hanya
bisa bicara “ini baik, ini buruk” tanpa melakukannya dengan sebenar-benarnya.
Nikmat Allah juga sudah dijelaskan pada Al-Qur’an,
yaitu pada Surat Al-Qashash ayat 56-66 :
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ
اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (٥٦) وَقَالُوا
إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّنْ
لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ
لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٥٧) وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ
قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ
بَعْدِهِمْ إِلا قَلِيلا وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ (٥٨) وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى
يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا
مُهْلِكِي الْقُرَى إِلا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ (٥٩)
56. [1]Sungguh, engkau (Muhammad)
tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah
memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk.
57. Dan mereka[2] berkata,
"Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir[3]
dari negeri kami.” (Allah berfirman), “Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan
mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman[4], yang didatangkan ke tempat
itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu)
dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
58. Dan betapa banyak (penduduk)
negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya[5] yang telah Kami
binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah
mereka, kecuali sebagian kecil[6]. Dan Kamilah yang mewarisinya[7].”
59. [8]Dan Tuhanmu tidak akan
membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya[9]
yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka[10]; dan tidak pernah (pula) Kami
membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman[11].
Adapun juga nikmat yang juga seringkali
dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.Disaat kita sehat,
terkadang kita lupa segalanya.Semua terasa berjalan dengan lancar, tanpa
masalah.Juga dengan kesehatan kita itu, kita mengabaikannya dengan pola hidup
tidak sehat dan merasa seolah tindakan kita itu benar.Dan apabila sudah jatuh
sakit, barulah terasa banyak hambatan dan ternyata sehat itu
segalanya.Begitupun dengan waktu senggang, manusia seringkali menjalaninya
dengan salah.Sebenarnya, jika ada waktu senggang yang sebenarnya merupakan
nikmat dari Allah, kita diharapkan mampu mengisi waktu luang tersebut dengan
kegiatan positif.Sebelumnya kita mungkin sangat lelah dengan beribu aktivitas
kita, namun disaat ada waktu senggang?Ya, kita memang terkadang salah tanpa
kita sadari.Seringkali umat manusia malah mengambil kegiatan negatif yang
merugikan dirinya sendiri.Parahnya lagi, terkadang umat manusia seolah
merencanakan hal-hal negatif yang dapat dilakukannya dalam waktu senggang,
seperti misalnya mencuri, membunuh, dan lainnya yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar